Rabu, 09 September 2009

hidayah

Arti sahabat

Sahabat yang Shalih akan membantu temannya untuk tetap menjaga iman dan ketaatannya kepada Allah swt. Ia juga akan melarangnya melakukan dosa-dosa besar, membantu mempertebal keimanannya, bahkan dengan persahabatannya itu, ia akan memasuki surga sampai pada tingkat surga Firdaus yang paling tinggi.
Hal ini tidak hanya terbatas pada para remaja, tapi juga dapat diperoleh semua umat Islam, baik lelaki maupun perempuan, remaja putra maupun putri, orang yang kuat keimanannya maupun orang yang hanya mengaku sebagai orang beriman. Mereka semua membutuhkan teman yang Shalih, yang dapat mengingatkannya saat lupa, membantu dalam menjalankan ketaatan (kepada Allah swt.) Karena itulah, mencari sahabat yang Shalih merupakan bagian dari ajaran Islam yang harus diperhatikan dengan saksama Hendaknya kita bersahabat dengan orang yang kuat agamanya, sementara orang yang gemar melakukan kemaksiatan, kita mesti menjauhinya, dan bagi orang yang lupa (dan terjerembap dalam kubangan dosa), kita tidak boleh memutus persahabatan dengannya, tapi kita mesti mendekatinya dan memberi peringatan kepadanya atas kelalaiannya.
Inilah tiga karakteristik sahabat dan kita harus memilihnya. Tidak ada seorangpun yang melakukan perbuatan dosa secara langsung dengan tanpa adanya seseorang yang mengajaknya untuk melakukan maksiat
Kehidupan seorang muslim dan persahabatannya dengan orang yang Shalih merupakan hal yang sangat penting. Bahkan Allah swt. juga memerintahkan kepada para nabi untuk mencari sahabat yang Shalih. Allah swt. berfirman,
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (al-Kahfi [18] : 28)
Seorang muslim hendaknya berinteraksi dengan semua orang dan mengajak mereka untuk melakukan kebajikan. Tapi ia juga perlu memilih dan memilah orang-orang yang Shalih yang dijadikan sebagai sahabatnya. Sekiranya seseorang tidak memerlukan sahabat yang Shalih, tentunya Rasulullah saw. tidak akan bersahabat dengan orang-orang yang Shalih karena beliau adalah seorang nabi dan orang yang dekat dengan Allah swt. Jadi pilihlah sahabat yang tepat bagimu…….!!!!!!!!!!!!!!

Cerpen

Harapan

Sinar mentari menghangatkan pagi. Cengkraman hangatnya membangunkan semangat insan untuk kembali menjalankan aktivitas mereka. Hari ini hari minggu. Waktunya libur. Namun hari ini bukan waktunya untuk istirahat panjang. Acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) LDK Nurul Fata masih terus dilanjutkan. Alhamdulillah hari ini terakhir. Kubiarkan saja rendaman cucianku. Toh, acaranya akan berakhir sebelum Ashar. Aku sudah terlambat pastinya. Sang waktu telah menunjuk pukul 08.45. Ahyaruddin, teman satu kosku juga sudah berangkat. Dia sudah mendesakku tadi. Yah…tapi aku tahu bagaimana tradisi organisasi kampus di sini dalam soal waktu. Istilah “Ngaret” bukan hal baru. Hal seperti ini patutnya dikoreksi. Tapi mau bagaimana lagi, aku sendiripun sudah turut mengamini kebiasaan ini.
Wal hasil pukul 09.30 aku baru berangkat ke kampus. Setibanya di lokal XI dan XII PBA, acara sudah dimulai. Terlambat lagi....Acara rapat masih berkutat pada pembahasan AD/ART. Istilah untuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang ibarat Undang-undang dalam suatu negara. Setiap tahun dibahas dalam RAT dan ini memakan waktu paling lama. Pembahasannya seputar kata-kata dan beberapa tentang tanda titik dan koma. Lebih cocok kurasa kalau yang membahas para dosen atau mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia. Ada juga sih yang penting. Tapi, pikirku, kenapa fotocopiannya tidak dibagi sebelumnya, biar dibaca dahulu, terus dirasakan kurang cocok baru dibahas dalam rapat. Simple kan n gak boros waktu. Tapi, biasanya kan di kost malas baca. Itu sih salah sendiri, sudah mahasiswa kan. Ah, sudahlah, pikirku telah melayang, kembali ke acara. Kan aku juga menikmati dan kadang terlibat dalam diskusi, so, jangan so kritis deh.
Pukul 03.00 pembahasan AD/ART baru selesai. Duh capenya...molor lagi deh dari manual acara. Hal paling rumit dibahas adalah mengenai urusan iuran anggota. Iya sich, urusan uang memang kadang rumit n sensitif untuk dibicarakan, but itu penting. Acara berlanjut ke pemilihan ketua. Ini nih acara yang paling di tunggu. Dgup, suara jantungku. Wah, jangan-jangan firasatku tadi pagi benar bahwa aku aku terpilih jadi salah satu kandidat ketua. “Tapi tenang”, hatiku berujar, “toh aku sudah mempersiapkan meriam kata sebagai senjata jitu menolak dipilih jadi calon ketua.”
Setiap orang menuliskan dua calon ketua (formatuer) dalam kertas yang dibagikan panitia dan yang memperoleh tiga suara atau lebih maka terpilih sebagai calon ketua, begitu peraturannya. “Jadi yang terpilih sebagai calon ketua adalah Ahyaruddin, Zailani, M. Zulkifli, Yansyah, dan Riswan Hafidzi” kata Hafiz dengan gaya khasnya setelah semua kertas suara dibuka. “Apa kataku,” dalam hati, “terpilih juga kan.” Tapi dalam pemilihan kali ini ada juga yang menarik. Pasalnya, LDK NF (nama keren Nurul Fata) punya emansipasi dalam suara, buktinya ada akhwat yang terpilih meski suara mereka tak mencukupi persyaratan menjadi calon ketua. Siti Sabariah dan Ida Mahmudah, dua nama ini seolah pelopor dalam sejarah. Sejak berdirinya fata, belum ada akhwat yang berhasil masuk jadi calon ketua, setidaknya sampai hari itu. Top Euy...
Sekarang saatnya setiap Balon (bakal calon) memberikan pernyataan kesediaan menjadi calon ketua. aku bisa duduk tenang, toh dibenakku, telah tersusun kata-kata. Ahyaruddin maju pertama.
“Sebelumnya ana berterima kasih atas kepercayaan kawan-kawan semua. Saya berprinsip sebagimana guru saya, ‘mau dipimpin, siap memimpin’, maka ana bersedia menjadi calon ketua. Adapun mengenai visi dan misi, sama seperti visi Fata saja, menjadikan lembaga dakwah yang berdasar Al-Qur’an dan Sunnah. Adapun misi, ana ingin mengembangkan lebih kepada sisi spiritualitas. Sekian terima kasih.”
Tepuk tangan hadirin membahana menutup pernyataan Ahyaruddin. Selanjutnya Zailani. Setelah mukaddimah dia berujar.
“Ana sebelumnya telah minta persetujuan orang tua, apakah ana boleh jadi ketua, dan mereka menyetujuinya. Namun tatkala ana bertanya pada salah seorang teman ana, yang insya Allah orangnya berhati bersih jua tuh, kata Izai dengan logat Kandangannya, ana menjadi merasa tidak pantas untuk menjadi ketua. Kawan-kawan sekalian tahu bagaimana akhlaq ana dan ana tidak mau LDK tercoreng namanya karena kelakuan ana nantinya. Jadi, ana mohon maaf tidak bisa.”
Hadirin kecewa. Next, giliran Zulkifli, salah satu calon yang mendapatkan suara terbanyak, 11 suara, di banding calon lainnya.
“Saya berjalan di tepian dan terjatuh, saya bangun dan berjalan lagi, namun terjatuh lagi, saya bangun untuk ketiga kalinya dan akhirnya terjatuh juga. Berjalan sendiri saja saya terjatuh, apalagi jika harus ditambah dengan meletakkan sebuah amanah besar dipundak saya. Sungguh, saya tak sanggup. Saya merasa tak mampu memimpin Nurul Fata. Maaf.” Dengan gaya bahasa puitis itu, Zulkifli menolak. Raut mukanya yang menggambarkan kejujuran akan ketidakmampuan diiringi dengan suara dan bahasanya yang berusaha memohon untuk bisa dipahami menjadikan hadiran seolah tak bisa berkata tidak atas pilihannya itu. Dgup, ini giliranku.
“Terima kasih atas kepercayaan dan bukan bermaksud mengecewakan”. Setelah kata ini terucap raut muka hadiran telah berubah, tahu isyarat kata apa yang akan aku ucapakan. “Setelah saya menyadari bahwa tugas sebagai bendahara Umum di LDK Amal belum bisa saya jalankan secara optimal, maka saya pun mengakui bagaimana mungkin saya bisa menjadi ketua LDK Nurul Fata. Saya tidak ingin ada ketimpangan di saat saya memimpin. Akan sulit berlaku adil dalam memimpin dua hal pada waktu yang sama meskipun keduanya memiliki tujuan serupa. Jadi, sekali lagi mohon maaf, saya tidak bisa.”
Aku duduk kembali ke kursiku di dekat ahyaruddin. Lega rasanya. Terakhir, giliran Riswan, hadirin kiranya memiliki harapan yang sama agar Riswan tidak mengundurkan diri. Ini calon terakhir. Kalau dia mundur juga, maka Ahyar menjadi calon tunggal.
“Ana menyadari kaitu nah, dengan logat Kandangan juga, seorang ketua itu harus memilki wawasan luas terutama dalam hal keagamaan. Apalagi ini LDK, lembaga dakwah. Seorang ketua akan mencerminkan bagaimana organisasi tersebut. Saya tidak mau nanti ada sebutan di luar, “Kaya itulah ketua LDK”. Karena itu, ana merasa, ana belum pantas.
Hahhh...kapan pantasnya y. Keempat balon mundur. Otomatis Ahyaruddin terpilih sebagai calon ketua. Namun, tidak semudah itu. Diskusi terjadi dan berjalan alot. Hadirin menginginkan ada calon lain agar ketua benar-benar dipilih lewat permusyawarahan. Diskusi mengalir lama hanya untuk membahas masalah ini. Hingga akhirnya Akh Husaini berkata, “kalau begini diskusi kita tidak selesai, sebaiknya kita semua shalat Ashar dulu untuk menenangkan diri.” Semua hadirin sepakat dengan ini. Ashar telah berlalu 20 menit.
Sehabis Ashar diskusi lebih tenang. Kali ini Ahyaruddin di suruh untuk keluar. Di dalam diadakan Lobby (membujuk) para peserta yang telah mengundurkan diri sekiranya mau berubah pikiran. Namun semuannya tetap, termasuk aku. Tak ada yang mau. Miris, regenerasi watak kepemimpinan seolah surut. Tiga puluh menit diskusi, akhirnya semua sepakat Ahyarudin dipilih sebagai ketua dengan suara bulat. Alhamdulillah.
Ahyaruddin masuk dan dipersilakan memberikan sambutan.
“Alhamdulillah, ana bersyukur pada Allah dan berterima kasih kepada Ikhwan dan Akhwat yang telah mempercayakan ana sebagai ketua. Dan di sini ana minta kerjasamanya karena kalian telah memilih ana, berarti kalian semua mau bekerjasama dalam usaha memajukan Fata. Sekali lagi ana ucapkan, Syukran.”
Suara tepuk tangan mengisi ruangan bersama tiap wajah yang dihiasi dengan keriangan. LDK Nurul Fata kini memiliki ketua baru. Senyum kini menghiasi wajah peserta RAT. Senyuman-Senyuman yang berisi harapan tentang bagaimana LDK NF setahun ke depan

penulis : yansyah TBI 07

Tips

TIPS TUK M’MANAGE MONEY FOR MAHASISWA!*

Uang adalah benda yang berharga. Tiap hari uang dicari oleh semua umat manusia di planet bumi ini. Berbagai cara mereka lakukan untuk sesuap nasi, dengan cara apapun yang penting halal. Ga terkecuali dengan bekerjasama dengan hewan. Pernah liat topeng monyet kan? He..  Peace!
Sebagai orang Islam pegangan kita adalah Al-Qur’an dan Hadits, so aturan tentang hal ini sudah ada didalamnya
Jadi mahasiswa kudu pinter ngatur.
Oke,, to the point aza, berbicara tentang uang, erat kaitannya dengan pengaturannya. Dibawah ini ada beberapa tips tuk mahasiswa kayak kita2 dalam hal “manage your money”,
1. Alokasikan dana anda
Point ini amat sangat PENTING sekali. Buat jadwal pemasukkan serta pengeluaran. Usahakan setiap pengeluaran kita catat walawpun sekecil-kecilnya. Misalnya nih beli permen sebiji catat, beli pentol 500 perak catat, de el el. Biar kita bisa ingat kemana uang kita larinya & bisa kita pertanggungjawabkan ma ortu in the home nantinya.
2. Hemat dalam pengeluaran
Hemm… ngomongin hal ini neh sulit banget. Soalnya rata2 mahasiswa tu sulit banget buat hemat (menurut research yg akurat “insyaAllah” tapi ga semuanya sich). Bicara mank gampang tapi “do that” ato ngelakuinnya yang butuh energy extra. But we must try it, yang penting kan ikhtiar dulu baru berdo’a biar kta bisa ngendaliin nafsu. Oya, but don’t forget, hemat seh hemat tapi jangan kebablasan & berlebihan (Ingat lho Allah ga suka orang yang berlebihan), jangan sampe jadi “mahasiswa numpang” yang segalanya numpang, makan numpang, tidur numpang, kan jadi menyusahkan orang lain tuh. 
3. Berusaha untuk menabung
Menabung, Save… Save… Save… we have to save so we can safe in the future.
Memang benar kata nenek depan rumah, menabung di hari ini, kelak di kemudian hari kita bisa hidup tenang. Walaupun sekarang dia udah tua tapi dia punya tabungan yang jumlahnya ga sedikit, so dia bisa hidup dengan bahagia menghabiskan hari tuanya bersama keluarga.
Cara ampuh biar ga boros selain hemat bisa juga dengan “Menabung” lho. Coba aza! 100 perak juga ga pa2 yang penting tiap hari kita alokasikan untuk nabung.
4. Sedekah
5. Istiqamah
Kita harus bisa istiqamah dengan jadwal dan aturan yang telah kita buat. Allah menyukai orang-orang yang istiqamah di jalan-Nya.

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

By Nurhayani Amir. Penulis merupakan Bendahara Umum LDK Nurul Fata 2009-2010

Tiga pertanyaan

(HIKayat berMakna dakwAH)

Tiga Pertanyaan


Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, siapapun yang boleh menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut. “Anda siapa? Dan apakah boleh anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?” Pemuda bertanya. “Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan saudara.” Jawab Guru Agama. “Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.” Jawab Guru Agama “Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya” Pemuda : “Saya punya 3 pertanyaan; 1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan kewujudan Tuhan kepada saya! 2. Apakah yang dimaksudkan dengan takdir? 3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api?, tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?” Tiba-tiba Guru Agama tersebut menampar pipi si Pemuda dengan kuat. Sambil menahan kesakitan pemuda berkata “Kenapa anda marah kepada saya?” Jawab Guru Agama “Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawapan saya kepada 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya”. “Saya sungguh-sungguh tidak faham”, kata pemuda itu. Guru Agama bertanya “Bagaimana rasanya tamparan saya?”. “Tentu saja saya merasakan sakit”, jawab beliau. Guru Agama bertanya ” Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?”. Pemuda itu mengangguk tanda percaya. Guru Agama bertanya lagi, “Tunjukan pada saya wujud sakit itu!” “ Tidak bisa”, jawap pemuda. “Itulah jawapan pertanyaan pertama: kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.” Terang Guru Agama. Guru Agama bertanya lagi, “Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?”. “Tidak” jawab pemuda. “Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?” “Tidak” jawab pemuda. “Itulah yang dinamakan Takdir” Terang Guru Agama. Guru Agama bertanya lagi, “Diperbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”. “kulit”. Jawab pemuda. “Pipi anda diperbuat dari apa?” “ Kulit “ Jawab pemuda. “Bagaimana rasanya tamparan saya?”. “Sakit.” Jawab pemuda. “Walaupun Syaitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syaitan.” Terang Guru Agama.*

Tausiyah

Cerdas Memanfaatkan Waktu

Satu desah nafas kita saat menjalani waktu demi waktu, merupakan langkah menuju kubur. Alangkah ruginya kita disaat menjalani sesuatu yang berharga kemudian kita sia-sia kan. Orang yang bodoh adalah jika diberikan modal maka modalnya dihamburkan dengan sia-sia. Begitu juga kita jika sudah diberi modal waktu, kemudian waktunya kita hambur-hamburkan maka kita termasuk orang yang bodoh.
Perhatikanlah Firman Allah berikut:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan menjalankan amal saleh dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Ashr 1-3)

Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya." (HR. Ahmad)

Orang yang pasti beruntung adalah orang yang mencari kebenaran, orang yang mengamalkan kebenaran, orang yang mendakwahkan kebenaran dan orang yang sabar dalam menegakan kebenaran. Mengatur waktu dengan baik agar tidak sia-sia adalah dengan mengetahui dan mempetakan, mana yang wajib, mana yang sunah dan mana yang mubah.
Sahabat, Ketahuilah bahwa kalian yang kini telah menjadi mahasiswa adalah orang-orang yang beruntung dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk mengecap pendidikan sampai perguruan tinggi. Karena itu, manfaatlah waktu kalian selama di bangku perkuliahan dengan sebaik-baiknya. Tunaikan amanah yang telah diberikan orang tua kalian. Belajarlah dengan baik, jangan engkau bermalas-malasan. Kalian adalah para intelektual yang menjadi harapan membangun masa depan. Manfaatkanlah waktu secerdas mungkin. Jangan sampai, waktu kalian berlalu sia–sia. Jangan sampai setelah lulus nanti orang akan bertanya, “apa yang kau bisa hai sarjana?” Sementara engkau tak menguasai apa-apa.

Profil Ketua Umum 09-10

AHYARUDDIN
KETUA UMUM LDK NURUL FATA 2009-2010
Ramah dan berwibawa, kiranya dua kata ini cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Pasalnya, dua karakter itu akan mudah kita temui tatkala bertemu ikhwan yang terpilih menjadi ketum LDK Nurul Fata periode 2009-2010 ini. Ahyaruddin, begitulah nama lengkap yang diberikan oleh kedua orang tua beliau. Di lahirkan pada 9 Maret 1989 di Mandala, Kandangan (HSS).
Guru, itulah sapaan yang kerap kali diberikan teman-teman beliau, menjalani pendidkan formal 12 tahun di kota kelahiran beliau, Kandangan. Masa kanak-kanaknya di Tk Pertiwi (1997-1998) dan sekolah dasar di SDN Telaga Langsat (1998-2001). Kemudian Pendidikan menengah pertama dan atas beliau habiskan di Madrasah Tsanawiyah (2001-2004) dan Madrasah Aliyah (2004-2007) Ibnu Mas’ud, sebuah lembaga pendidikan pondok pesantren yang mengadakan pendidikan formal. Di sinilah beliau banyak mendapati pengalaman dan pengetahuan keagamaan. Beranjak dari sini pula beliau jatuh cinta terhadap Bahasa Arab hingga akhirnya memilih jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Fakultas Tarbiyah, IAIN Antasari Banjarmasin pada tahun 2007.
Mengenai pengalaman organisasi, jangan tanya lagi. Ikhwan yang bercita-cita menjadi Dosen Bahasa Arab nantinya, punya segudang pengalaman organisasi. So, memang pantas kalau tampuk kepemimpinan LDK dipangku oleh beliau. Pengalaman menjadi Ketua OPPIM (Organisasi Pelajar Pondok Ibnu Mas’ud) merupakan pengalaman pertama Ahyaruddin berkecimpung di dunia Organisasi. Selanjutnya meluas tatkala memasuki dunia kampus. LDK Nurul Fata merupakan organisasi pertama yang beliau masuki semenjak menyandang status mahasiswa. Beliau menjadi anggota pada masa kepemimpinan Akh Husaini, ketum LDK Nurul Fata 2007-2008. Dikarenakan sifat beliau yang mudah bergaul, maka karir beliau di organisasi semakin menanjak. Beliau dipercaya di organisasi-organisasi intra kampus seperti LPPQ sebagai pengurus bidang Tahfidz (2009-2010) dan HMJ PBA 2007-2008 sebagai Koordinator bidang hubungan masyarakat (HUMAS). Bahkan, beliau pun turut tergabung dalam Komisi Pemilihan Umum (KPU) institut pada 2009 ini. Sementara organisasi ekstra kampus, beliau aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kerukunan Mahasiswa Hulu Sungai Selatan (KM HSS). Beliau juga merupakan salah satu panitia OPSTAR tahun ini. Jadi, adik-adik mahasiswa baru so harus kenal dong.
Lanjut, Prinsip beliau “mau dipimpin dan siap memimpin” mengantarkan Ahyaruddin sebagai ketua terpilih LDK Nurul Fata pada Rapat Anggota Tahunan (RAT), 29 Mei 2009 kemarin. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan ingin menjadikan LDK Nurul Fata sebagai organisasi yang berjalan atas dasar Al-Qur’an dan As- Sunnah . Beliau berharap LDK Nurul Fata bisa tetap menjadi lembaga dakwah kampus yang bergerak tetap pada khittah (pendirian) awal sebagimana amanah para pendirinya. Secara praktis kata beliau “ana ingin LDK Nurul Fata bisa menjaga apa-apa yang baik dari yang terdahulu dan mengambil yang bermanfaat dari yang baru”. Terakhir, ketum baru yang hobi membaca buku-buku keislaman ini berpesan “Hidup hanya sekali maka hiduplah yang berarti’.
Demikian profil ketum LDK Nurul Fata 2009-2010. Yuk, kita doakan sama-sama semoga beliau sukses memimpin LDK Nurul Fata menuju organisasi dakwah yang berhasil menjadikan kampus kita tercinta menjadi semakin islami. Amiin.

Profil Fata

Pepatah bicara “Tak kenal maka tak sayang.”
Maka dari itu, LDK Nurul Fata kali ini mo ngenalin diri ma sobat sekalian. Biar yang gak kenal jadi sayang, yang kenal tapi belum akrab jadi deket, n yang udah kenal banget jadi tambah cinta. Here they are the profil:
The History of LDK Nurul Fata
LDK Nurul Fata adalah suatu lembaga dakwah di Fakultas Tarbiyah yang pertama kali didirikan di IAIN Antasari Banjarmasin. Lembaga ini didirikan atas dasar pemikiran dan adanya keinginan untuk membangun Ukhuwah Islamiyah sesama mahasiswa dan mahasiswi yang sama-sama menuntut ilmu untuk mengejar cita-citanya masing-masing.
Lembaga ini pertama kali dipimpin oleh Bapak Imam Alfiannoor, M. HI (1998-1999), dan diteruskan oleh Ahmad Barkati (1999-2001), Khairani (2001-2002), Zainal Abidin (2002-2003), Taufik Rachman (2003-2004), Maulidi Rahman (2004-2005), Ridho Muttaqin (2005-2006), Arif Rahman (2006-2007), Husaini (2007-2008), H.M.Said fadli (2008-2009) ,Ahyaruddin (2009-2010), dan Supianto (2010-sekarang).

- Kenapa Nurul Fata?

Pada awalnya lembaga ini diberi nama LeDaK-Tar singkatan dari kata Lembaga Dakwah Kampus Tarbiyah. Namun karena ada intrupsi dari salah satu anggota LDK yang menganggap bahwa kata itu terlalu heboh seperti suara bom yang menggelegar. Akhirnya, diadakanlah rapat bersama dalam rangka mencari nama baru yang lebih pantas untuk lembaga yang bernuansa Islami ini.
Akh. Zainal yang pada saat itu menjabat sebagai ketua umum mengusulkan lembaga ini diberi nama An-Nur dengan dasar diambil dari surat An-Nur yang kebanyakan isinya menerangkan tentang dakwah. Dan akh. Khairani memberi usul dengan nama Al-Fata dengan dasar bahwa orang-orang yang berkutat di lembaga ini semuanya adalah diterima oleh para anggota yang lain dan akhirnya keduanya digabungkan menjadi Nurul Fata.
Visi
Menjadikan Al-Qur’an an As-Sunnah sebagai pedoman dalam berbuat dan sumber dalam bertindak
Misi
Islamisasi kampus dengan berbasis pada pembinaan dan pengkaderan.
Tujuan
Membina insan kampus yang beriman, bertaqwa, berakhlaqul karimah, berilmu amaliah, beramal ilmiah, dalam rangka mewujudkan nuansa kampus yang Islami sesuai dengan perspektif Al-Qur’an dan As-Sunnah

- Apa sich menariknya gabung di LDK Nurul Fata?

Sobat, kalau ngomongin alasan apa menariknya, wah, susah disebutin deh. Di sini kamu bakalan punya tambahan pengalaman, juga temen2 yang gak kalah serunya deh’’, n yang penting tambah ilmu. juga, LDK Nurul Fata punya punya sederet acara dalam setahun kepengurusan. Contohnya aja mulai dari dari pondok dakwah yang seru trus seminar2 umum

yang rame, Habsyian tiap minggu yang rutin, Tadabbur ke alam luas yang asyik dan menyenangkan, sampai pengabdian masyarakat seperti di Tariban, kecamatan Loksado, Kandangan kemaren yang tak terlupakan, n acara lainnya yang gak bisa di sebutin disini fren. Tuh, seru kan. Okenya lagi, LDK Nurul Fata juga ada di dunia maya. Keren gak.... Kalian bisa kunjungi blog fata di LDKNurulfata.blogspot.com atao di group facebook fata. POkoknya, gabung sama LDK Nurul Fata gak bakalan nyesel deh...kamu bisa satukan ukhuwah, kembangakan potensi, buat raih ridho Ilahi. So, mikir apa lagi….keburu ditinggalin taksi niii...

Bisa gak ya gabung sama LDK Nurul Fata kalau gak Bakat Dakwah?
Weiss...jangan calah paham dulu ni...Sobat, yang namanya dakwah itu bukan bakat turunan, tapi kefardhuan selaku muslim untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, menyeru kepada Allah, dan beramal shaleh.

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?".” (Q.S. Fushshilat: 33).

Sobat, LDK Nurul Fata bukanlah kumpulan orang-orang baik, pandai dakwah, atau alim semua tentang ilmu keagamaan. Jelasnya, LDK Nurul Fata adalah kumpulan orang-orang yang belajar. Belajar menjadi baik, belajar mencintai dan peduli terhadap Islam. Sobat, jangan sampai kita menjadi Mahasiswa sebuah perguruan Tinggi Islam tapi tidak peduli terhadap Islam itu sendiri.